Salam dari Saya
- pre agusta
- Terima kasih telah mengunjungi Blog saya. Hal penting dalam hidup,bahwa manusia harus terus berkembang dalam segala hal agar bisa berhasil dan selalu mawas diri. Oleh karena itu kami buat blog ini untuk berbagi tanpa harus menggurui. Semua orang punya kekurangan dan kelebihannya sendiri, dan akan menjadi lebih baik bila mau saling mengisi dan berbagi.
Kamis, 31 Desember 2009
Ganti Tahun
Selasa, 29 Desember 2009
Tabungan Emosional
Kamis, 24 Desember 2009
Sudut Pandang
Setiap kali saya mudik lewat Pantura, saya selalu menyempatkan mampir makan di RM Pringsewu, karena selain makanan kami selalu dapat gimmick sederhana tetapi menyenangkan, seperti kartu sulap, gambar ilusi dan sebagainya.
Seperti biasa, setelah makan sayapun menunggu gimmick kejutan, benar saja , kemudian saya diberi kartu seperti dibawah ini untuk melihat apa yang tertera di kartu itu
Kalau sudut pandang kita fokuskan ke warna biru maka kita tidak akan dapat melihat tulisan apa-apa, tetapi jika kita melebarkan sudut pandang kita dengan melihat bagian yang tidak diberi warna , maka dengan cepat kita akan melihat tulisan L-I-F-T.
Permainan sederhana, tetapi sebenarnya sering dialami dalam kehidupan sehari-hari.
Kadang kita menghadapai permasalahan yang terasa sangat sukar dan berbelit, mungkin saja kesulitan itu disebabkan oleh sudut pandang kita yang tidak pas. Ada baiknya jika sudah dirasa buntu kita diam sejenak dan merubah sudut pandang kita dalam melihat masalah itu. Mungkin dengan sudut pandang yang baru kita akan lihat masalah itu menjadi sederhana, sesederhana contah gambar dan tulisan L-I-F-T diatas.
Tetapi merubah sudut pandang tidaklah mudah, bisa saja orang tidak bisa berubah sudut pandang karena terbatasnya pengetahuan dan pengalaman. Tetapi ada juga orang yang tidak mau berubah sudut pandang karena terjebak dalam arogansi bahwa sudut pandangnya-lah yang paling benar.
Orang yang matang dan sukses adalah orang yang dengan mudah mau dan bisa berganti sudut pandangnya dalam melihat suatu masalah, sehingga bisa merekam masalah secara lengkap dari berbagai dimensi. Dengan demikian akan ditemukan penyelesaian yang mudah dan menyeluruh.
Kamis, 03 Desember 2009
"Amenangi Jaman Edan"
mélu ngédan nora tahan, yén tan mélu anglakoni,
boya keduman mélik, kaliren wekasanipun,
ndilalah kersa Allah, begja-begjaning kang lali,
luwih begja kang éling klawan waspada.
Artinya :
menyaksikan jaman gila, serba susah dalam bertindak,
ikut gila tidak akan tahan, tapi kalau tidak mengikuti (gila),
tidak akan mendapatkan bagian, kelaparan pada akhirnya,
namun telah menjadi kehendak Allah, sebahagia-bahagianya orang yang lalai,
akan lebih bahagia orang yang tetap ingat dan waspada.
(petikan dari Serat Kalatidha )
Dalam kondisi tertentu kidung (syair jawa) diatas bisa mengingatkan kita , bila kondisi lingkungan memburuk tidak berarti kita juga harus ikut menjadi buruk.
Banyak orang mengeluh, bagaimana saya bisa berprestasi baik jika atasan, lingkungan atau malah negara ini lagi tidak baik ?
Sebaiknya jangan menggantungkan nasib dan kesuksesan kita pada pihak luar, biarkan mereka semua buruk, tetapi tetaplah berusaha menjadi yang terbaik dan menularkan kebaikan itu ke lingkungan, demikian kata orang bijak.
Berkonsentrasilah pada apa yang bisa kita lakukan, dan lakukan sebaik mungkin .
Jangan terlalu terganggu dengan kejadian luar yang sebenarnya diluar jangkauan kita . Jadilah pocket of excellent, dengan demikian kita akan bertahan dan terus bisa berkembang dalam kondisi apapun.
Kearifan alam menunjukkan bahwa kita baru bisa memanen bila kita menanam lebih dahulu. Oleh karena itu bila bumi pertiwi gersang oleh “kegilaan” jangan letih untuk terus menanam benih-benih kebaikan. Jika tanahnya dirusak oleh hama kecurangan, kerakusan dan kebencian, maka terus pupuklah dengan kebajikan, kesabaran dan ketakwaan, insya Allah benih kebaikan akan berbuah keberhasilan dan kebahagiaan dikemudian hari.
Lingkungan yang sedang terpuruk adalah media seleksi terbaik untuk mendapatkan pemimpin yang brilian. Orang yang bisa berhasil dalam kondisi lingkungan yang compang-camping menunjukkan bahwa ia orang yang tahan uji dan berkualitas.
Maka berbahagialah jika menghadapi kondisi lingkungan yang morat-marit karena saat itulah sebenarnya kita sedang mendapat kesempatan menjadi orang sukses.
Masalahnya adalah apakah kita mau berjuang memanfaatkannya atau menyerah.
4 desember 2009
"Walk in the Talk"
Senin, 23 November 2009
Bangunlah "jembatan"...
Kamis, 19 November 2009
Telur Columbus
Setelah berhasil “menemukan” benua Amerika, Nama Christopher Columbus menjadi tenar di Spanyol , dikisahkan pada suatu jamuan makan malam ternyata ada beberapa orang yang masih tidak suka dengan prestasi itu.
“Ah kalaupun Columbus tidak bisa menemukan Indie (Amerika), pasti ada orang lain di spanyol yang bisa menemukannya, karena dengan pengalaman dan kemampuan yang ada, banyak orang spanyol yang bisa melakukan perjalanan seperti Columbus, cuma saja mungkin mereka nggak mau” kata mereka.
Mendengar sindiran itu, Columbus minta diambilkan sebutir telur.“Kalau kamu memang bisa melakukan seperti yang aku lakukan, sekarang tolong buat agar telur ini berdiri tegak pada ujungnya tanpa alat bantu apapun”.
Mendapat tantangan Columbus, semua orang mencoba memberdirikan telur itu, dan semua gagal karena telur itu selalu terguling , akhirnya telur itu dikembalikan ke Columbus.
Maka diambilnya telur itu, lalu diletakkannya dengan sedikit ditekan di meja sehingga bagian bawahnya retak dan telur itupun dapat berdiri di atas meja.
Setelah melihat cara columbus membuat telur “berdiri”, semua orang bergumam “ kalau begitu saja, semua juga bisa!!”, namun pertanyaannya mengapa tidak ada satupun yang melakukannya kecuali Columbus.
Hal tersebut menunjukkan bahwa Columbus punya pikiran yang kreatif dan berani mencoba apa yang belum pernah dilakukan orang, sehingga telur bisa berdiri. Caranya sederhana tetapi tidak pernah dipikirkan dan dilakukan orang lain sebelumnya, itulah Inovasi.
Innovasi memang tidak hanya dilihat hasil akhirnya, tetapi proses dan cara untuk mendapatkan hasil menjadi penting. Setelah orang tahu caranya , maka semua terlihat mudah, tetapi untuk menemukan pertama kali , dibutuhkan kreatifitas dan keberanian untuk mencoba yang tidak pernah dilakukan orang.
Salah satu kunci inovasi adalah keberanian berpikir berbeda dan mencoba hal yang berbeda yang belum pernah dilakukan orang lain. Jangan takut salah, selama kita punya dasar-dasar perhitungan dan tujuan yang jelas. Kesalahan bisa saja terjadi dalam mencari dan menemukan hal yang baru, jadikan kesalahan itu sebagai batu pijakan untuk mencoba yang lebih baik.
Beberapa waktu lalu saya ke Barcelona, dan secara khusus mengunjungi patung Columbus, ketika berdiri dibawahnya, saya kembali teringat kisah telur Columbus. Innovasi memang butuh keberanian untuk berpikir berbeda dan melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan orang, dengan segala resikonya. Keberanian itulah yang membuat orang-orang seperti Columbus atau Thomas Alfa Edisson menjadi inovator besar.
Inovasi, 19 November 2009
Rabu, 18 November 2009
Risk Taker atau Risk Avoider
Sabtu, 31 Oktober 2009
Belajar dari ikan KOI
"Job" dari Tuhan
Banyak orang yang sinis pada sinetron yang ada saat in. Sinetron dianggap tidak membumi dan tidak mendidik. Namun diantara sekian banyak sinetron terselip satu sinetron , yang menurut saya, cukup mendidik dan saya banyak mendapat insight positif dari sinetron itu, Judulnya: Para Pencari Tuhan 3 (karya Deddy Mizwar, diputar saat puasa ramadhan 2009)
Diceritakan ada tokoh kaya yang cenderung pelit bernama H.Jalal, karena dia orang yang punya duit di desa itu maka setiap ada masalah keuangan selalu minta bantuannya. Setiap kali membantu dia selalu mengeluh karena sebagian harta yang dia kumpulkan harus berkurang. Sampai suatu saat ustadz di desa itu memberikan pencerahan bahwa kalau ada orang yang minta bantuan berarti itu adalah tawaran kerja atau Job dari Tuhan. Seperti layaknya tawaran kerja , kalau dijalankan pasti akan ada imbalan dari Tuhan yang jumlahnya pasti besar. Kalau H.Jalal tidak mau membantu orang lain berarti dia telah menampik tawaran Job dari Tuhan dan melewatkan hadiah dari Tuhan
Sejak pencerahan itu maka jika ada orang yang minta bantuan selalu akan diberikan dengan riang hati, bahkan jika lama tidak ada orang yang minta bantuan dia menjadi sedih karena merasa tidak ada tawaran pekerjaan(JOB) dari Tuhan untuk memakmurkan dirinya.
Cuplikan cerita ini merubah Mind-set tentang sedekah. Dulu kalau mau bersedekah atau membantu orang selalu melihat uang yang ada, kalau uang banyak dan ada sisa baru mau sedekah . tapi kalau uang menipis tidak .
Demikian juga kalau mau menolong orang , dilihat dulu apa uangnya cukup, jadi selalu melihatnya ke keperluan sendiri yang diutamakan. Tetapi dengan pengertian bahwa membantu orang itu adalah Job dari Tuhan maka berapapun uang yang ada tidak dipikirkan lagi ,yang penting bisa menjalankan JOB-Nya. Dengan demikian berarti kita telah berbakti pada Tuhan dan Tuhan akan menjamin kesejahteraan umatnya yang berbakti .
Dengan logika ini saya mulai mengerti mengapa salah satu Ustadz Muda menganjurkan kalau mau sukses bersedekahlah, kalau perlu berhutanglah untuk bersedekah guna mencapai kesuksesan. Kalau untuk urusan bisnis dunia yang keberhasilannya tidak terjamin saja berani berhutang mengapa untuk bersedekah yang dijamin balasannya oleh Tuhan tidak berani hutang.
Tantangan ini memang cukup kontroversial dan banyak pro-kontranya, menurut hemat saya dari pada berhutang lebih baik carilah rejeki sebanyak-banyaknya agar kita bisa bersedekah yang banyak pula. Sehingga terjadi spiral rejeki dan sedekah yang saling menambahkan dan terus berputar keatas mencapai kebahagiaan dunia akhirat.
Mawas diri 28 Sept 09
Selasa, 20 Oktober 2009
managing the expectation
Senin, 28 September 2009
leadership ala "jawa"
Sudah menjadi rahasia umum, keberhasilan suatu organisasi baik itu bisnis, non bisnis maupun negara sangat tergantung pada kepemimpinan atau leadership.
Banyak konsep tentang leadership yang umumnya sepakat leadership mencakup 4 hal yakni :
Path finder, Alignment, Empowerment dan Role Model (Stephen Covey).
Namun jauh sebelum konsep leadership ala barat muncul sebenarnya dasar-dasar leadership sejenis sudah dirumuskan oleh intelektual jawa Ki Hajar Dewantoro dengan 3 konsep kepemimpinannya yakni:
Ing ngarsa sung tulodo
Pemimpin harus bisa berada di depan dan memberi contoh dan menunjukkan arah yang benar dan baik bagi teamnya (Role model dan Path Finder)
Ing madya mbangun Karso
Pemimpin harus bisa bercampur ditengah-tengah anggota teamnya untuk membangun motivasi (karso) , kerja-sama dan commitment untuk mencapai tujuan bersama. (Alignment)
Tut wuri Handayani
Akhirnya Pemimpin juga harus bisa berperan sebagai pendorong dari belakang,. Memberi kewenangan pada teamnya untuk melakukan tugasnya dengan selalu mengamati dari belakang (empowerment). Dan apabila teamnya akan naik atau turun “Kapal” maka dirinyalah yang naik atau turun paling belakang untuk memastikan tidak ada anggota yang tertinggal.
Secara konsep, prinsip Leadership dari Ki Hajar Dewantoro tidak kalah dari Stephen Covey. Semoga konsep leadership asal bangsa Indonesia ini bisa dikenal luas masyarakat dunia. Sebagai anak bangsa diharapkan kita juga mau menghargai dan memakai konsep-konsep dari bangsa sendiri yang memang terbukti baik dan up-to date.
Senin, 14 September 2009
Marah yang "Baik"
Rabu, 09 September 2009
Keistimewaan "Tanggal"
KEISTIMEWAAN ”TANGGAL”
Hari ini tepat tanggal 9 September 2009, kalau ditulis dalam angka menjadi istimewa : 09-09-09. Banyak orang percaya tanggal membawa arti dan keuntungan tersendiri.
Masih teringat ketika Tahun 1988 dianggap tahun yang membawa berkah, apalagi kalau bisa punya anak pada tanggal 8 Agustus 1988 atau 8-8-88. Tidak aneh jika pada hari itu banyak dilakukan operasi cesar . Anak saya sendiri lahir 6 juli 1988 kalau ditulis menjadi 6-7-88 , lumayan istimewa meski sama sekali tidak disengaja...
Dari saat ini sampai tahun 2012 masih ada tanggal istimewa yang akan kita alami yang tidak semua generasi dapat mengalaminya yaitu : 10 Oktober 2010 (10-10-10), 11 November 2011 (11-11-11) dan 12 Desember 2012 (12-12-12).
Selain tanggal-tanggal istimewa diatas, ada satu tanggal lain yang dinanti dan ”ditakuti” yaitu 21 Desember 2012.
Sebagian orang percaya bahwa tanggal itu adalah akhir jaman. Seperti ditulis oleh suku Maya dalam kalendernya, tahun 2012 adalah tahun terakhir, dan setelah itu tidak ada tahun lagi, apakah berarti tahun 2012 akan kiamat ¿?.
Lepas dari segala ramalan dan keyakinan yang bersifat supranatural, memang pada tanggal 21 Desember 2012 ada kejadian istimewa yang disebut dengan “Galactic Alignment” dimana Matahari akan tepat di pusat galaksi Bima sakti (tempat bumi berada). Kejadian seperti ini hanya terjadi 26.000 tahun sekali.
Beberapa teori menyatakan, dipusat galaksi Bima-Sakti ada “black-hole” yang bisa mengisap segala sesuatu kedalamnya, sehingga mereka berspekulasi pada saat itu akan terjadi kehancuran di Matahari dan juga Bumi. Namun pendapat ini banyak disanggah dan dinilai berlebihan karena kejadian “Galactic Alignment “ adalah kejadian alam biasa seperti halnya gerhana Matahari atau Bulan sehingga tidak perlu dirisaukan, yang membuatnya lebih istimewa karena kejadiannya hanya 26.000 tahun sekali, itu saja...
Sebagai Umat yang percaya Tuhan, hari akhir atau kiamat tidak ada orang yang tahu, itu adalah rahasia Tuhan. Menyikapi 2012 mungkin lebih baik tanggal itu kita jadikan sebagai “turning point” untuk memperbaiki kehidupan dunia kita yang makin terdegradasi oleh bencana alam,gempa, banjir, global warming, eksploitasi sumber-alam, polusi , perang, teroris dan krisis ekonomi global yang tak ada habisnya.
Yang terbaik yang bisa kita lakukan saat ini adalah menyeimbangkan kehidupan dunia dan surgawi , dengan bekerja keras seakan kita akan hidup 1000 tahun lagi dan selalu berdoa seakan kita akan mati esok hari. Sehingga apapun yang terjadi pada tanggal 21 Desember 2012 dan tanggal-tanggal lainnya tidak perlu dirisaukan .
Minggu, 23 Agustus 2009
MERDEKA ATAU MATERI
MERDEKA atau MATERI
Setiap memperingati 17 Agustus selalu tersebut kata Merdeka, dan selalu diikuti pertanyaan apakah dengan merdeka kita tambah sejahtera? Mengapa setelah sekian puluh tahun merdeka masih saja tetap miskin ?.
Kemerdekaan selalu dikaitkan dengan materi, padahal dua hal ini beda dimensinya. Merdeka berhubungan dengan Jiwa sedang materi berhubungan nafsu badaniah.
Bisa jadi orang yg tidak punya apa-apa tetapi jiwanya merdeka dan sebaliknya ada orang bergelimang harta tapi tidak merdeka.
Merdeka adalah bebas dari tekanan, bebas berpendapat dan bebas dari rasa takut..
Orang yg tidak bergelimang harta pantas bersyukur karena ia dikaruniai kemerdekaan dari rasa takut, yaitu bebas dari rasa takut kehilangan harta....
Bayangkan orang yang punya jabatan tinggi dan harta banyak tetapi hidupnya disandera oleh rasa takut kehilangan. Sehingga mengorbankan kemerdekaannya dalam berpendapat, dan bertindak hanya sekedar untuk tidak mau kehilangan materi dan jabatan yang sudah dipunyainya. Padahal pada waktu mati nanti tidak ada satupun materi yg bisa dibawa ke dalam kubur.
Untuk merdeka janganlah diukur hanya dengan materi yang didapat dari kemerdekaan itu, tapi ukurlah dari ketentraman dan kebebasan jiwa . Bebas untuk berekspresi dan bebas dari rasa takut.
Kadang kala Merdeka dan Materi tidak sejalan dan merupakan pilihan. Lalu jika kita diharuskan memilih untuk mendahulukan antara Merdeka atau materi, maka dapat disimak kata-kata dari Alm. WS Rendra dibawah ini :
"Lebih baik mati diatas kaki sendiri daripada hidup bertekuk-lutut dihadapan orang lain"
Kegelimangan materi biasanya akan mengikis kemerdekaan hidup. Jangan terlalu terpesona dengan limpahan materi, karena limpahan materi yang tidak digunakan untuk sesama hanya akan menumbuhkan egoisme dan rasa takut kehilangan. Ini bertentangan dengan inti arti hidup manusia yaitu "kemerdekaan jiwa".
Hanya orang2 istimewa sajalah yang bisa menimbun banyak harta sekaligus dapat menjaga kemerdekaan jiwa dan hidupnya.
Materi membuat manusia hidup, tetapi kemerdekaan membuat hidup manusia berarti.
MERDEKA tidak patut jika digadaikan dengan MATERI
Jumat, 21 Agustus 2009
kesuksesan
KESUKSESAN “ANAK - ORANG TUA”
Sekarang ini banyak orang sedang merayakan kesuksesannya , sukses dapat meraih gelar sarjana, sukses ber-wirausaha, sukses menjadi seniman, sukses menjadi direktur, sukses menjadi jendral sampai sukses menjadi Presiden.
Pertanyaannya adalah, apakah keberhasilan yang dicapai ini memang hasil jerih payahnya?
Untuk menjawabnya, mungkin kita harus menerawang jauh ke belakang.
Kalau tidak ada ibu yang melahirkan kita ,apakah sukses ini terjadi?
Kalau tidak ada orang tua yang menyusui dan rela mengorbankan harta raganya untuk membesarkan kita, apa keberhasilan ini terjadi?
Kalau tidak ada doa, petuah,bimbingan dan kasih-sayang yang tulus dari orang tua, apakah kesuksesan kita itu akan terwujud?
Jadi benar kata orang keberhasilan kita hari ini bukanlah ukuran dan pertanda sukses kita tetapi itu adalah Wujud kesuksesan orang tua kita.
Oleh karena itu jangan cepat bangga dengan keberhasilan dan kesuksesan kita hari ini karena sebenarnya sukses itu bukan milik kita sepenuhnya, tetapi milik orang tua kita.
Kesuksesan kita yang hakiki akan diukur dan dibuktikan dari kesuksesan anak kita .
Jika ingin memuliakan Orang tua maka berusahalah untuk meraih keberhasilan hidup kita setinggi mungkin , tetapi jikan ingin meraih kesuksesan kita sendiri maka binalah anak kita untuk bisa meraih keberhasilan hidupnya kelak..
Bagi yang tdk punya anak, tidak perlu gelisah karena banyak anak2 disekitar kita yang membutuhkan orang tua dan perlu bimbingan untuk meraih keberhasilan hidupnya..
Kita buktikan kesuksesan kita dengan membina anak- anak kita dan juga anak disekitar kita agar bisa mencapai keberhasilan dan kesuksesan hidupnya di masa depan. Itu adalah tantangan yang besar dari Tuhan.