Salam dari Saya

Foto saya
Terima kasih telah mengunjungi Blog saya. Hal penting dalam hidup,bahwa manusia harus terus berkembang dalam segala hal agar bisa berhasil dan selalu mawas diri. Oleh karena itu kami buat blog ini untuk berbagi tanpa harus menggurui. Semua orang punya kekurangan dan kelebihannya sendiri, dan akan menjadi lebih baik bila mau saling mengisi dan berbagi.

Kamis, 03 Desember 2009

"Amenangi Jaman Edan"

amenangi jaman édan, éwuhaya ing pambudi,
mélu ngédan nora tahan, yén tan mélu anglakoni,
boya keduman mélik, kaliren wekasanipun,
ndilalah kersa Allah, begja-begjaning kang lali,
luwih begja kang éling klawan waspada.
Artinya :
menyaksikan jaman gila, serba susah dalam bertindak,
ikut gila tidak akan tahan, tapi kalau tidak mengikuti (gila),
tidak akan mendapatkan bagian, kelaparan pada akhirnya,
namun telah menjadi kehendak Allah, sebahagia-bahagianya orang yang lalai,
akan lebih bahagia orang yang tetap ingat dan waspada.

(petikan dari Serat Kalatidha )

Dalam kondisi tertentu kidung (syair jawa) diatas bisa mengingatkan kita , bila kondisi lingkungan memburuk tidak berarti kita juga harus ikut menjadi buruk.

Banyak orang mengeluh, bagaimana saya bisa berprestasi baik jika atasan, lingkungan atau malah negara ini lagi tidak baik ?

Sebaiknya jangan menggantungkan nasib dan kesuksesan kita pada pihak luar, biarkan mereka semua buruk, tetapi tetaplah berusaha menjadi yang terbaik dan menularkan kebaikan itu ke lingkungan, demikian kata orang bijak.

Berkonsentrasilah pada apa yang bisa kita lakukan, dan lakukan sebaik mungkin .
Jangan terlalu terganggu dengan kejadian luar yang sebenarnya diluar jangkauan kita . Jadilah pocket of excellent, dengan demikian kita akan bertahan dan terus bisa berkembang dalam kondisi apapun.


Kearifan alam menunjukkan bahwa kita baru bisa memanen bila kita menanam lebih dahulu. Oleh karena itu bila bumi pertiwi gersang oleh “kegilaan” jangan letih untuk terus menanam benih-benih kebaikan. Jika tanahnya dirusak oleh hama kecurangan, kerakusan dan kebencian, maka terus pupuklah dengan kebajikan, kesabaran dan ketakwaan, insya Allah benih kebaikan akan berbuah keberhasilan dan kebahagiaan dikemudian hari.

Lingkungan yang sedang terpuruk adalah media seleksi terbaik untuk mendapatkan pemimpin yang brilian. Orang yang bisa berhasil dalam kondisi lingkungan yang compang-camping menunjukkan bahwa ia orang yang tahan uji dan berkualitas.
Maka berbahagialah jika menghadapi kondisi lingkungan yang morat-marit karena saat itulah sebenarnya kita sedang mendapat kesempatan menjadi orang sukses.
Masalahnya adalah apakah kita mau berjuang memanfaatkannya atau menyerah.

4 desember 2009

1 komentar:

  1. Hmmm, tulisan yang menarik. Terima kasih telah berbagi, karena jujur saja saya merasa jarang ada yang menuliskannya dalam perspektif seperti ini. Kesuksesan memang harus dimulai dari dalam, serta dilakukan dengan penuh komitmen.

    Saya pikir kita memang perlu saling mengingatkan satu sama lain tentang teori dan proses pengembangan diri. Dan sebagai referensi silang, Anda juga pasti bisa menemukan cerminan lainnya dalam tulisan saya yang berjudul Racun Pengembangan Diri. Sekedar untuk semakin menambah wawasan saja, semoga bisa membantu.

    Salam kenal, sobat, senang bertemu dengan sahabat baru yang juga memiliki semangat untuk menginspirasi orang lain.

    Lex dePraxis
    Unlocked!

    BalasHapus