Tidak terasa 365 hari terlewati, tahun akan berganti, artinya sebuah kalender akan dibuang lagi dan diganti kalender baru.Seperti biasa pergantian tahun selalu dihiasi pesta perayaan dan keramaian dan kemacetan dan lain-lainnya yang sejenis.
Ritual lain yang sering diomongkan orang adalah melakukan kontemplasi, yakni menengok kebelakang, keberhasilan atau kegagalan apa saja yang telah kita lakukan.
Keberhasilan yang dicapai patut disyukuri dan dirayakan, tetapi jangan berhenti disitu, jadikanlah keberhasilan tahun lalu untuk menjadi batu pijakan untuk keberhasilan ditahun mendatang.
Janganlah beranggapan di tahun depan otomatis keberhasilan itu akan terulang kembali, karena kondisi dan tantangan tahun depan tidak sama dengan tahun lalu. Oleh karena itu untuk kembali berhasil, tidak bisa lagi berdasar pola lama tetapi harus ada perubahan, tanpa tindakan yang berbeda dengan sebelumnya mustahil keberhasilan akan terjadi lagi di tahun depan.
Sedangkan kegagalan yang dialami pada tahun lalu jangan membuat kita takut untuk berbuat di tahun mendatang ,tetapi jadikan bahan belajar untuk memperbaiki tindakan kita ke depan.
Orang yang terlalu terbebani kegagalan masa lampau biasanya merasa takut menghadapi masa depan, hilangkan perasaan itu, karena ibarat orang berjalan kedepan, apa yang ada dibelakang tidak akan terulang lagi di depan, kecuali kalau kita berjalan mundur.
Dalam melihat kebelakang kita biasanya terjebak melihat apa yang sudah dilakukan, tetapi yang terbaik adalah fokus kepada apa yang belum dilakukan. Karena apa yang sudah dilakukan, meskipun sangat disesali, tidak akan bisa dirubah lagi.
Seperti kata pepatah, jangan menyesali apa yang telah dilakukan tetapi sesalilah apa yang belum dilakukan. Oleh Karena itu sejak hari pertama tahun depan mulailah dengan tindakan, tindakan dan tindakan......
Mungkin ada banyak rencana dalam benak kita, tetapi rencana saja tanpa tindakan ibarat orang bermimpi indah berjalan- jalan keluar kota, tetapi terkejut ketika bangun ternyata masih ada di kasur tidak beranjak kemana-mana.
Selamat Tahun Baru,
Renungan 31 Desember 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar