Salam dari Saya

Foto saya
Terima kasih telah mengunjungi Blog saya. Hal penting dalam hidup,bahwa manusia harus terus berkembang dalam segala hal agar bisa berhasil dan selalu mawas diri. Oleh karena itu kami buat blog ini untuk berbagi tanpa harus menggurui. Semua orang punya kekurangan dan kelebihannya sendiri, dan akan menjadi lebih baik bila mau saling mengisi dan berbagi.

Minggu, 23 Agustus 2009

MERDEKA ATAU MATERI


MERDEKA atau MATERI


Setiap memperingati 17 Agustus selalu tersebut kata Merdeka, dan selalu diikuti pertanyaan apakah dengan merdeka kita tambah sejahtera? Mengapa setelah sekian puluh tahun merdeka masih saja tetap miskin ?.


Kemerdekaan selalu dikaitkan dengan materi, padahal dua hal ini beda dimensinya. Merdeka berhubungan dengan Jiwa sedang materi berhubungan nafsu badaniah.

Bisa jadi orang yg tidak punya apa-apa tetapi jiwanya merdeka dan sebaliknya ada orang bergelimang harta tapi tidak merdeka.

Merdeka adalah bebas dari tekanan, bebas berpendapat dan bebas dari rasa takut..


Orang yg tidak bergelimang harta pantas bersyukur karena ia dikaruniai kemerdekaan dari rasa takut, yaitu bebas dari rasa takut kehilangan harta....

Bayangkan orang yang punya jabatan tinggi dan harta banyak tetapi hidupnya disandera oleh rasa takut kehilangan. Sehingga mengorbankan kemerdekaannya dalam berpendapat, dan bertindak hanya sekedar untuk tidak mau kehilangan materi dan jabatan yang sudah dipunyainya. Padahal pada waktu mati nanti tidak ada satupun materi yg bisa dibawa ke dalam kubur.


Untuk merdeka janganlah diukur hanya dengan materi yang didapat dari kemerdekaan itu, tapi ukurlah dari ketentraman dan kebebasan jiwa . Bebas untuk berekspresi dan bebas dari rasa takut.

Kadang kala Merdeka dan Materi tidak sejalan dan merupakan pilihan. Lalu jika kita diharuskan memilih untuk mendahulukan antara Merdeka atau materi, maka dapat disimak kata-kata dari Alm. WS Rendra dibawah ini :

"Lebih baik mati diatas kaki sendiri daripada hidup bertekuk-lutut dihadapan orang lain"


Kegelimangan materi biasanya akan mengikis kemerdekaan hidup. Jangan terlalu terpesona dengan limpahan materi, karena limpahan materi yang tidak digunakan untuk sesama hanya akan menumbuhkan egoisme dan rasa takut kehilangan. Ini bertentangan dengan inti arti hidup manusia yaitu "kemerdekaan jiwa".

Hanya orang2 istimewa sajalah yang bisa menimbun banyak harta sekaligus dapat menjaga kemerdekaan jiwa dan hidupnya.


Materi membuat manusia hidup, tetapi kemerdekaan membuat hidup manusia berarti.

MERDEKA tidak patut jika digadaikan dengan MATERI

Jumat, 21 Agustus 2009

kesuksesan


KESUKSESAN “ANAK - ORANG TUA”


Sekarang ini banyak orang sedang merayakan kesuksesannya , sukses dapat meraih gelar sarjana, sukses ber-wirausaha, sukses menjadi seniman, sukses menjadi direktur, sukses menjadi jendral sampai sukses menjadi Presiden.

Pertanyaannya adalah, apakah keberhasilan yang dicapai ini memang hasil jerih payahnya?

Untuk menjawabnya, mungkin kita harus menerawang jauh ke belakang.


Kalau tidak ada ibu yang melahirkan kita ,apakah sukses ini terjadi?

Kalau tidak ada orang tua yang menyusui dan rela mengorbankan harta raganya untuk membesarkan kita, apa keberhasilan ini terjadi?

Kalau tidak ada doa, petuah,bimbingan dan kasih-sayang yang tulus dari orang tua, apakah kesuksesan kita itu akan terwujud?


Jadi benar kata orang keberhasilan kita hari ini bukanlah ukuran dan pertanda sukses kita tetapi itu adalah Wujud kesuksesan orang tua kita.

Oleh karena itu jangan cepat bangga dengan keberhasilan dan kesuksesan kita hari ini karena sebenarnya sukses itu bukan milik kita sepenuhnya, tetapi milik orang tua kita.

Kesuksesan kita yang hakiki akan diukur dan dibuktikan dari kesuksesan anak kita .


Jika ingin memuliakan Orang tua maka berusahalah untuk meraih keberhasilan hidup kita setinggi mungkin , tetapi jikan ingin meraih kesuksesan kita sendiri maka binalah anak kita untuk bisa meraih keberhasilan hidupnya kelak..

Bagi yang tdk punya anak, tidak perlu gelisah karena banyak anak2 disekitar kita yang membutuhkan orang tua dan perlu bimbingan untuk meraih keberhasilan hidupnya..


Kita buktikan kesuksesan kita dengan membina anak- anak kita dan juga anak disekitar kita agar bisa mencapai keberhasilan dan kesuksesan hidupnya di masa depan. Itu adalah tantangan yang besar dari Tuhan.

Senin, 10 Agustus 2009

kekuatan maaf


Kekuatan ”Maaf”

Pada jaman Nabi dikisahkan ada seorang umat yang baik tetapi pada saat sakratul maut menjelang ajal terlihat sangat tersiksa dan berjalan lama sekali. Akhirnya keluargaminta tolong ke Nabi. Ternyata umat itu pernah melukai hati ibunya dan belum mendapatkan maaf. Sang Ibu ditanya apakah mau memaafkan sang anak, dengan berat hati Si Ibu menyatakan tidak bisa memaafkan anaknya karena luka dihatinya sangat dalam.
Kalau Sang Ibu tetap tidak memaafkan, Nabi menganjurkan untuk membakar hidup-hidup saja umat itu agar bisa segera terbebas dari sakratul maut. Mendengar hal itu si Ibu langsung menjerit dan berkata : ” Aku maafkan semuanya, aku ikhlas memaafkan untuk anakku”. Seketika itu berhentilah siksaan ajalnya, dan si umat langsung meninggal menghadap kholiknya dengan tenang...

Kisah diatas menunjukkan bahwa kata ”maaf” mempunyai kekuatan dan makna yang sangat kuat baik untuk yang diberi maaf maupun yang memberi maaf, tetapi untuk memaafkan dan meminta maaf bukanlah hal yang mudah .

Banyak yang berpendapat kalau orang yang mudah memaafkan dan minta maaf terlihat seperti orang yang lemah dan kalah . Akibatnya banyak orang enggan meminta maaf dan memaafkan hanya demi gengsi dan harga diri.

Manusia bukanlah makhluk sempurna , sering khilaf dan salah. Kalau kita menampung semua khilaf dan kesalahan orang lain tanpa mau memaafkan, bisa dibayangkan betapa beratnya hidup ini. Tanpa memaafkan kita seakan terasingkan dan putus hubungan dengan banyak orang .
Memaafkan sangat dianjurkan karena akan mengurangi beban hidup, dengan memaafkan akan terbuka jalinan kerjasama yang dulunya terputus.
Memaafkan bukan berarti mentolerir kesalahan dan kekurangan , tetapi dengan memaafkan kita bisa membuka lagi hubungan yang putus sehingga kesalahan dan kekurangan yang lalu bisa diperbaiki, atau paling tidak, dicegah untuk tidak terulang lagi.

Dengan memaafkan kita menjadi orang yang lebih berguna bagi sesama karena bisa memberikan kesempatan orang lain untuk memperbaiki diri. Secara bersamaan, memaafkan juga meningkatkan kemampuan mawas diri kita karena dengan memaafkan kita sadari tidak ada yang sempurna didunia ini semua butuh perbaikan, termasuk diri kita juga.

Dilain pihak, bagi yang berani meminta maaf sebenarnya dia telah membuka dirinya untuk perbaikan, dengan minta maaf berarti sudah menyadari kesalahan yang dibuat.
Perbaikan hanya bisa dilakukan kalau kita sudah tahu dan menyadari adanya kekurangan serta kesalahan. Keberanian meminta maaf menunjukkan keberhasilan kita dalam mengidentifikasi kekurangan dan kesalahan yang ada, dan itulah jalan menuju kesuksesan.
Orang yang enggan minta maaf , artinya menutup diri dari perbaikan .

Pertengkaran, permusuhan, peperangan dan teror akan hilang digantikan dengan perdamaian ,perbaikan dan kesejahteraan , jika kita mau dan berani memaafkan dan minta maaf.

Jangan ditunda lagi, mulailah hari ini untuk minta maaf dan memaafkan apapun kesalahannya dan kepada siapapun salahnya.
Kata maaf dipercaya menjadi bekal utama untuk ibadah dan perbaikan hidup yang tiada hentinya di dunia dan di alam kekal kelak..

Kamis, 06 Agustus 2009

Kesederhanaan


Kesederhanaan (in-memoriam Mbah Surip)


Kematian Mbah Surip yang mendadak dipuncak popularitasnya mengingatkan saya pada sosok Gombloh.

Secara kebetulan keduanya sama-sama arek Suroboyo, sama-sama meninggal dipuncak ketenarannya. Yang paling menonjol dari keduanya adalah KESEDERHANAAN-nya sehingga menarik simpati banyak orang.

Kesederhanaan itu tidak saja disadari mereka berdua tetapi dijalani dalam semua fase hidupnya, Lihat saja syair-syair lagunya, penampilan dan wajahnya cenderung seadanya tanpa polesan kosmetik untuk menjadi indah dan menawan, semuanya apa adanya.


Pada masanya sebelum meninggal,Gombloh konon pernah membeli satu becak penuh Kutang (BH) yang dibagi-bagikan ke perempuan GEPENG (gelandangan, pengamen dan mungkin PSK) yang hidup di jalanan.

Sedangkan Mbah Surip, ketika ditanya untuk apa royalty RBT-nya yang milayaran? Dijawab enteng : “ kalau sudah dapat, nanti semua temen-temen saya belikan helikopter satu-satu ha ha ha…


Kesederhanaan itu sebenarnya mencerminkan orang yang selalu peduli pada kepentingan orang lain dibandingkan diri sendiri, cuplikan cerita diatas menguatkan hal itu.

Orang yang “sederhana”, sadar atau tidak, kenyataannya mereka lebih mengutamakan nasib sesama di lingkungannya dan cenderung menekan kebutuhan egonya sehingga terlihat penampilannya hanya seadanya saja .

Jadi hidup sederhana jangan diartikan hidup “irit” tetapi artinya lebih luas dari itu, yaitu hidup yang mengutamakan kepentingan orang lain diatas kepentingan sendiri. Itulah makna yang bisa didapat dari Kesederhanaan yang dimunculkan almarhum Gombloh dan Mbah Surip.


Sehingga tak mengherankan jika syair lagu Indonesia.., merah darahku, putih tulangku……” dan “ Tak gendong… kemana-mana, tak gendong… kemana-mana…” akan abadi dan dikenang karena orang selalu teringat akan kesederhanaan penyanyinya : Gombloh dan Mbah Surip


Glamour membuat orang terpesona , tetapi kesederhanaan membuat hati tenang dan selalu dikenang orang.

(In memoriam Mbah Surip, wafat 4 Agustus 2009)