Salam dari Saya

Foto saya
Terima kasih telah mengunjungi Blog saya. Hal penting dalam hidup,bahwa manusia harus terus berkembang dalam segala hal agar bisa berhasil dan selalu mawas diri. Oleh karena itu kami buat blog ini untuk berbagi tanpa harus menggurui. Semua orang punya kekurangan dan kelebihannya sendiri, dan akan menjadi lebih baik bila mau saling mengisi dan berbagi.

Rabu, 15 April 2009

PAKU dan LUKA

PAKU dan LUKA

Seorang bapak mempunyai seorang anak yang suka memarahi orang lain dengan kata2 kasar yang menyakitkan hati bahkan sampai berkelahi. Bosan menasehati anaknya, akhirnya sang ayah menghukum anaknya setiap kali memarahi atau menyakiti hati orang lain ia harus menancapkan paku yang besar di kayu pagar halaman.

Pada hari pertama terlihat ada sepuluh paku tertancap, setiap hari terlihat paku berkurang, sampai suatu saat sang anak berkata ke bapaknya :” Pak sekarang aku sudah bisa mengontrol emosi-ku sehingga aku tidak perlu menambah paku yang tertancap”

Sang Ayah tersenyum memang dalam beberapa hari ini sang anak sudah tidak menancapkan paku lagi karena sudah tidak pernah marah-marah lagi, kemudian sang Ayah berkata : “ Bagus anakku, kamu telah berubah, sekarang cobalah berbuat baik dengan menyenangkan dan berbuat baik pada orang-orang di sekitarmu, dan setiap ada orang yang berbahagia dengan tindakanmu maka CABUT –lah satu paku tertancap dikayu pagar.”

“Baik Pak akan saya lakukan untuk menebus segala kejelekan saya dimasa lalu,”, kemudian dengan semangat sang anak mulai mencoba berbuat baik dengan orang disekitarnya , sebulan kemudian semua paku yang ada dipagar sudah habis tercabut, kemudian dia menemui ayahnya kembali. “Pak, aku sdh memenuhi permintaan bapak, dan semua Paku telah tercabut”.

“Selamat anakku, bapak bahagia sekali karena kamu benar-benar telah berubah dan bisa berguna bagi orang lain, tetapi cobalah lihat bekas-bekas paku yang ada di kayu, meskipun sudah dicabut tetapi lobangnya terus membekas, seperti itulah juga orang yang pernah kau lukai meskipun kamu telah berusaha memperbaikinya tetapi bekas dan trauma hati yang ada terus membekas dan sukar dihilangkan seperti bekas paku-paku itu….”