Salam dari Saya

Foto saya
Terima kasih telah mengunjungi Blog saya. Hal penting dalam hidup,bahwa manusia harus terus berkembang dalam segala hal agar bisa berhasil dan selalu mawas diri. Oleh karena itu kami buat blog ini untuk berbagi tanpa harus menggurui. Semua orang punya kekurangan dan kelebihannya sendiri, dan akan menjadi lebih baik bila mau saling mengisi dan berbagi.

Sabtu, 31 Oktober 2009

"Job" dari Tuhan





"Job" dari Tuhan, Belajar dari Sinetron
Banyak orang yang sinis pada sinetron yang ada saat in. Sinetron dianggap tidak membumi dan tidak mendidik. Namun diantara sekian banyak sinetron terselip satu sinetron , yang menurut saya, cukup mendidik dan saya banyak mendapat insight positif dari sinetron itu, Judulnya: Para Pencari Tuhan 3 (karya Deddy Mizwar, diputar saat puasa ramadhan 2009)

Diceritakan ada tokoh kaya yang cenderung pelit bernama H.Jalal, karena dia orang yang punya duit di desa itu maka setiap ada masalah keuangan selalu minta bantuannya. Setiap kali membantu dia selalu mengeluh karena sebagian harta yang dia kumpulkan harus berkurang. Sampai suatu saat ustadz di desa itu memberikan pencerahan bahwa kalau ada orang yang minta bantuan berarti itu adalah tawaran kerja atau Job dari Tuhan. Seperti layaknya tawaran kerja , kalau dijalankan pasti akan ada imbalan dari Tuhan yang jumlahnya pasti besar. Kalau H.Jalal tidak mau membantu orang lain berarti dia telah menampik tawaran Job dari Tuhan dan melewatkan hadiah dari Tuhan
Sejak pencerahan itu maka jika ada orang yang minta bantuan selalu akan diberikan dengan riang hati, bahkan jika lama tidak ada orang yang minta bantuan dia menjadi sedih karena merasa tidak ada tawaran pekerjaan(JOB) dari Tuhan untuk memakmurkan dirinya.

Cuplikan cerita ini merubah Mind-set tentang sedekah. Dulu kalau mau bersedekah atau membantu orang selalu melihat uang yang ada, kalau uang banyak dan ada sisa baru mau sedekah . tapi kalau uang menipis tidak .
Demikian juga kalau mau menolong orang , dilihat dulu apa uangnya cukup, jadi selalu melihatnya ke keperluan sendiri yang diutamakan. Tetapi dengan pengertian bahwa membantu orang itu adalah Job dari Tuhan maka berapapun uang yang ada tidak dipikirkan lagi ,yang penting bisa menjalankan JOB-Nya. Dengan demikian berarti kita telah berbakti pada Tuhan dan Tuhan akan menjamin kesejahteraan umatnya yang berbakti .

Dengan logika ini saya mulai mengerti mengapa salah satu Ustadz Muda menganjurkan kalau mau sukses bersedekahlah, kalau perlu berhutanglah untuk bersedekah guna mencapai kesuksesan. Kalau untuk urusan bisnis dunia yang keberhasilannya tidak terjamin saja berani berhutang mengapa untuk bersedekah yang dijamin balasannya oleh Tuhan tidak berani hutang.
Tantangan ini memang cukup kontroversial dan banyak pro-kontranya, menurut hemat saya dari pada berhutang lebih baik carilah rejeki sebanyak-banyaknya agar kita bisa bersedekah yang banyak pula. Sehingga terjadi spiral rejeki dan sedekah yang saling menambahkan dan terus berputar keatas mencapai kebahagiaan dunia akhirat.

Mawas diri 28 Sept 09

Tidak ada komentar:

Posting Komentar