Karena demikian mulianya peran Ibu, maka sampai dibuat hari khusus untuk Ibu setiap 22 Desember .
Dengan segala jasanya, kita wajib membahagiakan Ibu, jangan membuatnya sedih, menangis apalagi merana. Karena jika itu terjadi maka kita bisa disebut sebagai anak durhaka, sebutan yag sangat dibenci semua orang dan neraka balasannya.
Dalam kosa kata Indonesia nama Bumi di sinonimkan dengan Ibu Pertiwi. Artinya kita juga harus menghormati Bumi seperti halnya Ibu.
Layaknya ibu Kandung maka Ibu pertiwi juga harus dijaga,
• jangan membuat Ibu pertiwi terluka karena tanahnya digali dan ditambang tanpa tekendali sehingga kulit Ibu pertiwi terlihat meradang dan berlubang.
• Jangan Membuat ibu pertiwi banjir tangis akibat hutan yang ditebang tanpa rasa.
• Jangan membuat Ibu pertiwi merana akibat polusi dan suhu panas yang membara karena rusaknya Ozon di udara.
Buatlah ibu pertiwi tertawa dan bahagia dengan merawat hutannya, menjaga kejernihan airnya dan kebersihan udaranya.
Ibu Pertiwi Menangis |
Kita semua bisa membahagiakan Ibu pertiwi dengan tindakan nyata dan sederhana seperti menanam pohon dan merawatnya, mencegah pembalakan hutan yang tidak terukur, menahan nafsu menambang tanah secara membabi buta dan mencoba mengurangi emisi karbon dengan menghemat penggunaan listrik dan kendaraan bermotor.
Sekarang indonesia banyak mengalami bencana,mulai Banjir Wasior, Gempa tsunami di mentawai dan erupsi merapi , mungkin ini semua karena kita telah banyak membuat sedih ibu pertiwi dengan tindakan-tindakan kita yang merusak lingkungan dan hutan.
Untuk kebahagiaan dan ketentraman jiwa raga sudah sewajibnya kita harus menghormati dan menyayangi “dua” Ibu kita, yaitu IBU KANDUNG dan IBU PERTIWI, yang satu telah melahirkan hidup kita, sedang yang satunya telah memberikan tempat untuk hidup kita.
Selamat hari Ibu dan selamat melanggengkan hutan di Ibu Pertiwi tercinta.
Desember 22 , 2010
(Foto diambil dari : www.antaranews.com dan http://utamidessy.wordpress.com/)