Salam dari Saya

Foto saya
Terima kasih telah mengunjungi Blog saya. Hal penting dalam hidup,bahwa manusia harus terus berkembang dalam segala hal agar bisa berhasil dan selalu mawas diri. Oleh karena itu kami buat blog ini untuk berbagi tanpa harus menggurui. Semua orang punya kekurangan dan kelebihannya sendiri, dan akan menjadi lebih baik bila mau saling mengisi dan berbagi.

Senin, 22 November 2010

Angklung Bambu

Tanggal 16 Nov 2010 , di Nairobi-Kenya, Angklung dikukuhkan oleh PBB sebagai Warisan Budaya Dunia yang berasal dari Indonesia .
Angklung ini memang mengagumkan, suaranya jernih, merdu dan tenang seperti nyanyian alam. Pengalaman sangat mengesankan saya alami ketika memainkan angklung dipandu staf Mang Ujo dari Bandung. Pertama kali saya memegang angklung bersama-sama teman-teman sekerja, langsung bisa memainkan lagu pop seperti We are the Champion ,sungguh terasa indah. Dan saya dengar permainan Angklung ini juga digelar di Nairobi , saya yakin jika semua staf Unesco PBB mencoba memainkannya mereka pasti langsung setuju kalau Angklung patut menjadi warisan budaya dunia.

Selain warisan budaya, angklung juga banyak “mengajarkan” kearifan alam kepada kita.Misalnya tentang kerjasama, Angklung tidak mungkin dimainkan sendiri-sendiri tetapi harus bersama dengan orang lain, makin banyak pemainnya akan semakin merdu.
Untuk bisa menghasilkan lagu yang baik perlu ada dirigen dan pemimpin yang mengerti tentang lagu dan bisa memberi perintah dan aba-aba yang tepat kapan angklung-angklung itu harus dimainkan sehingga menghasilkan suara yang merdu. Demikian juga para pemain harus mau mengikuti perintah dirigennya tidak jalan sendiri-sendiri. Itulah keindahan kerjasama, ada pemimpin , ada yang dipimpin , tidak ada yang egois dan saling menghormati demi harmoni yang terjadi.

Angklung juga memberi inspirasi yang gamblang tentang pepatah “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”. Ibarat lidi kalau sendiri gampang dipatahkan, tetapi kalau digabungbersama akan menjadi sapu-lidi yang berlipat-lipat kekuatannya . Demikian juga dengan angklung , jika sendirian tidak berfungsi apa-apa dan sama sekali tidak menghasilkan suara yang indah, namun jika digabung bersama dan dipandu oleh partitur musik serta dirigen yang baik, maka menjelmalah menjadi lagu yang merdu.

Akhirnya, kalau kita mau membuat Musik yang Go-green, maka angklung jugalah yang paling tepat. Untuk memainkannya tidak memerlukan listrik dan emisi karbon, demikian juga bahan-bahanya 100 % dari alam , bambu yang ramah lingkungan, tidak seperti senar gitar atau electone yang terbuat dari bahan plastik sintesis.

Untuk nguri-uri kebudayaan Indonesia, marilah kita bermain angklung sambil mendalami nilai-nilai kerjasama, kebersamaan dan kearifan alamnya.


22 November 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar